Sumber: Koran tempo (8 Mei 2007)
Anda sering merasakan nyeri akibat gigi berlubang?? Anda tak sendirian. Di tanah air penyakit gigi berlubang sering disebut karies gigi menempati peringkat pertama masalah kesehatan gigi dan mulut. Intervensi minimal kesehatan gigi dan mulut merupakan pencegahan dini terhadap mernagai macam penyakit. Langkah pencegahan terbaik adalah mengendalikan karies melalui manipulasi lingkungan mulut dan gigi. “ Agar mulut dan gigi menjadi tempat yang tidak nyaman bagi bakteri untuk berkoloni, Strateginya dapat bersifat mekanis, kimiawi dan mengatur pola makanan.
Agar terbebas dari derita seperti gigi berlubang:
- Kurangi makanan yang kaya akan glukosa. Sebab, glukosa menciptakan ekologi yang cocok bagi biofilm. Glukosa juga meninggikan keasaman dalam mulut sehinggan biofilm akan senang hidup dalam mulut dan gigi.
- Anda boleh makan gula saat makan utama (tiga kali). Namun, saat ngemil diantara makanan utama, hindari yang bergula.
- Mengosok gigi dilakukan sebelum kita makan bukan setelah makan dengan pasta gigi yang mengandung fluorida. Setelah menggosok gigi, jangan lagsung berkumur, diamkan selama 1 menit agar kandungan fluorida tersebar ke seluruh bagian mulut. Mengapa sebelum makan?? Sebab, fluorida dengan bantuan ludah akan menjaga mulut dan gigi dari koloni bakteri (biofilm) akibat sebab konsumsi makanan dengan asam tinggi
- Jangan pernah menggosok gigi langsung setelah makan. Periodental (jaringan sekitar gigi) melemah seusai kita makan, terutama setelah mengkonsumsi makanan dengan kandungan asam tinggi. Bila langsung digosok, banyak jaringan yang hilang dan meyebabjan gigi lebih mudah tanggal
- Setelah makan, sebaiknya anda membersikan sisa makanan dengan benang gigi atau obat kumur antiseptik. Anda juga dapat menggunakan permen karet yang memilki kandungan xylitol yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut
- Permen karet tanpa gula dan obat kumur juga sangat baik untuk memicu produksi air liur atau saliva sehingga dapat membentengi mulut dengan kalsium dan fosfat. Kedua senyawa ini befungsi sebagai asupan penting bagi bakteri untuk melawan biofilm. Saliva juga penting bagi proses reminalisasi ataui pembentukkan mineral gigi yang berfungsi menguatkan email gigi.
- Khusus untuk anak-anak, ibu hamil, serta pemakai kawat gigi, sering-seringlah berkonsultasi dengan dokter. Anak-anak tidak boleh terpapar fluorida seperti orang dewasa karena dapat berbahaya bagi kesehatan mereka. Perubahan hormon dan bukan kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat menyebabkan gusi berdarah. Sementara itu, pemakai kawat gigi akan lebih sering mengalami masalah kesehatan mulut dan gigi karena sulit memebersihkan gigi secara manual.